Hay friends, Dengerin lagu yuks
Hehehehe ..
Hay friends, I Santa Mars
Nama asli ane Marsyanta
Welcome to my blog
I am Indonesian people
aye Ingin sekali jadi orang terkenal :D
Hopefully all useful
Thank you .




Minggu, 06 Mei 2012

Cium Telinga Bisa Merusak Pendegaran


Banyak orang tidak suka dicium telinganya karena rasanya geli. Bukan itu saja risikonya, penelitian membuktikan bahwa ciuman di telinga juga bisa bikin tuli permanen terutama pada bayi dan anak yang gendang telinganya masih lemah.
Dalam istilah medis, tuli permanen akibat dicium di telinga disebut sebagai cochlear ear-kiss injury. Secara teknis, gangguan ini terjadi akibat tekanan yang terhembus dari mulut saat mencium telinga menekan dan merusak selaput dan gendang telinga.Tak selamanya ciuman membuat bahagia. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ciuman di telinga menyebabkan masalah kehilangan penderingan permanen.
Ciuman sayang tepat di bagian depan telinga menyebabkan hisapan kuat yang menekan dan merusak selaput dan gendang telinga, sehingga menyebabkan gangguan yang biasa dikenal dengan istilah cochlear ear-kiss injury.
Dari hasil pengamatan, ciuman di telinga tak hanya menyebabkan tuli permanen, tetapi juga sejumlah gejala lainnya yang cukup mengganggu, seperti telinga berdengung, kepekaan terhadap suara, distorsi dan kepenuhan aural.
Peneliti dari Hofstra University, Dr Levi Reiter, mempelajari fenomena tersebut sejak seorang pasien perempuan datang kepadanya sekitar lima tahun yang lalu dengan kisah aneh bahwa ia menderita tuli setelah sering dicium di bagian telinga oleh anaknya.
Kini, ia telah mengumpulkan 30 kasus yang akan segera dilaporkan dalam International Journal of Audiology dan International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology.
Reiter mengkhawatirkan bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap kerusakan pendengaran melalui ciuman hanya karena kanal telinga mereka lebih kecil.
“Ada banyak kasus mengenai masalah kehilangan pendengaran yang tidak diketahui penyebabnya pada anak-anak dan saya yakin bahwa sebagaian besar penyebabnya berasal dari kecupan di telinga,” papar Reiter, dilansir melalui msnbc.

Sumber : ghiboo.com